Talak 3 di Bulan Cinta, SEGERA!
Talak 3 doc. KOPI |
Film
Talak 3
Sutradara :
Hanung Bramantyo, Ismail Basbeth
Story :
Salman Aristo
Screenplay : Bagus Bramanti
Screenplay Development : Wahana Penulis
MD Tower,
Rabu 23 Desember 2015, KOPI-Koalisi Online Pesona Indonesia kembali mendapatkan
undangan istimewa, mini conference
bersama MD Pictures untuk film TALAK 3, sebuah film Comedy Romance hasil besutan Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth
yang direncanakan akan tayang di bulan cinta, 4 Februari 2016 nanti. Diskusi film ini dihadiri oleh aktor Vino G.
Bastian, Produser MD Karan Mahtani dan Hanung Bramantyo selaku sutradara.
Talak 3
produksi MD Pictures ini bergenre romantic
comedy, ketika disuguhi trailer Talak 3 sebagai pembuka mini conference, sahabat KOPI langsung
penasaran dan memberikan applause yang meriah di akhir trailer. Trailer yang
berdurasi kurang dari tiga menit ini benar-benar berhasil membuat penasaran,
seperti apa sih kemudian masalah dalam perkawinan ini dihadirkan dalam sisi
romantic dan komedi, namun tetap memberikan nilai-nilai baik bagi penonton
Indonesia.
Jika melihat
poster Talak 3 yang berwarna kuning terang dengan dinding yang diberi gambar
hati berwarna merah, namun di tengah
hati yang besar tersebut tertulis Talak 3, lalu tampak aksi bella yang berdiri
di tangga, lalu Vino yang memegangi tangga dan Reza yang berusaha menarik
tangga tersebut. Menurut pak Karan, poster ini mewakili sedikit isi dari film
ini, ada makna filosofi di sana, ada cinta dan benci, ada cinta dan talak di
sana, lalu ada bumbu-bumbu konflik yang terjadi antara Bella, Vino dan Reza.
Poster yang sangat menarik.
Kehadiran
Hanung dan berbicara banyak hal dalam mini
conference ini benar-benar memperkaya informasi mengenai latar belakang
mengapa Talak 3 perlu dihadirkan beserta beberapa hal yang dianggap kontroversi
dari film-film yang disutradarai Hanung.
Berdasarkan
dialog film yang saya ikuti bersama pelaku film dan mendikbud 22 Desember yang
lalu, setidaknya ada sebuah kenyataan bahwa, agar Film Indonesia menjadi tuan
di rumahnya sendiri, perlu adanya film yang nyambung dan dibutuhkan oleh
penonton Indonesia. Jika berbicara film
bagus, tentu banyak sekali, namun film yang dibutuhkan dan nyambung dengan
penonton Indonesia perlu adanya sebuah formula tersendiri.
Suasana Mini Conference di MD doc KOPI |
Bagi Hanung
Bramantyo untuk menjadikan Film Indonesia sebagai tuan di rumahnya sendiri,
perlu dihadirkan film yang dekat dengan penontonnya. Ini menjadi point besar,
bahwa untuk mendekatkan penonton Indonesia hari ini, tidak cukup hanya dengan
film bagus saja, namun dengan membuat film yang mampu mewakili apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh penonton, jadi penonton butuh atau tidak, bukan
pada film bagus atau tidak bagus, karena kenyataannya bagus atau tidak bagus
tidak sama dengan butuh atau tidak butuh.
Ketika
ditanyakan mengenai mengapa ada dua sutradara Ismail Basbeth dalam Talak 3,
Hanung mengatakan Ismail Basbeth sukses dalam Mencari Hilal, sukses di festival
Tokyo dan Hongkong, namun minim penonton. Nah kolaborasi antara Ismail Basbeth
dan Hanung sendiri lebih kepada untuk memenuhi kebutuhan dari penonton
Indonesia sendiri. Hanung juga mengatakan Talak 3 bukan diadaptasi dari sebuah
Novel kemungkinan tidak akan selaris AAC yang mencapai 4 juta penonton. Akuan
Hanung, baginya membuat sebuah film yang diadaptasi dari novel lebih sulit
dibanding bekerjasama dengan script writer yang sudah ada.
Masih menurut Hanung lagi, Talak 3 bukanlah
film religi, karena non muslim pun sangat bisa menikmati film garapannya ini.
Jika pun tokoh Risa menggunakan hijab di
sana, ini hanya menunjukkan keberagaman dan perwakilan banyaknya komunitas
hijab di keseharian di Indonesia.
Talak 3
lebih menekankan tentang seorang laki-laki yang sudah menalak istrinya hingga
3x dan hanya bisa kembali dengan Muhallil, yaitu mantan istrinya harus menikah
lagi, lalu baru kemudian setelah bercerai, baru bisa bersama kembali dengan
suami pertama.
“Hati-hati wahai laki-laki, ketika kamu
menjatuhkan Talak 3” Hanung menyampaikan, film ini sebenarnya warning untuk
seorang lelaki. Karena, kenyataannya banyak yang tidak paham mengenai
memutuskan talak 1,2 dan 3 di kalangan awam, padahal itu adalah hukum yang
sepatutnya dipahami.
Lalu, bukan
hanya untuk lelaki saja, tapi Talak 3 juga untuk melindungi seorang wanita
bahwa ada batasan bagi seorang lelaki yang sudah menalak istrinya, agar tidak
gampang-gampang saja untuk datang lagi lalu pergi lagi, jadi dalam Islam ada
batasan talak, yaitu hingga 3 kali, jika ingin kembali lagi, maka aturannya
mantan istri harus menikah lagi, baru kemudian bisa kembali lagi.
Talak 3 bukan bercerita tentang hukum yang
dipermainkan, namun tokoh cerita yangs sedang bermain-main dengan hukum. Ini
akan menjadi pelajaran penting bagi penonton Indonesia untuk memahami dan
mengambil pelajaran dari situasi seperti ini.
Suasana diskusi KOPI dan Talak 3 |
Hanung
memang mengakui bahwa film-film yang ia sutradarai sering kali dianggap
kontroversi. Namun, ia sangat berharap agar penonton Indonesia bisa menonton
sebuah film hingga selesai dan kemudian baru mengambil sebuah kesimpulan.
Mengenai
pemilihan aktor yang berperan dalam Talak 3 ini, yaitu Vino yang memerankan
Bagas, menurut Hanung, Vino dipilih bukan berdasarkan untuk dicocokin dengan
Bagas, namun karakter Bagaslah yang
justru memilih Vino sendiri. Begitu juga untuk Reza Rahardian dan Laudya Cynthia Bella, yang ternyata sangat
bagus dalam acting komedi romantic, dan melepaskan karakter dramanya yang kuat
di pada film-film drama sebelumnya.
Senada
dengan pernyataan Hanung, menurut Vino G. Bastian sendiri tidak bisa menolak tawaran dari Hanung, yang
ia yakin sangat baik dalam sebuah garapan film. Vino di Talak 3 memerankan
tokoh Bagas, Vino menyatakan dengan tegas bahwa film Talak 3 ini bertujuan
besar untuk melindungi perempuan dari hal-hal yang ingin mengeksploitasi untuk
kebutuhan pribadi atau kepentingan lainnya.
Sepertinya
bulan cinta di Februari nanti akan sangat menarik dan bakal tampil beda lewat
Talak 3, segera tayang 4 Februari 2016 untuk belajar asik tentang hukum
pernikahan melalui Talak 3. Yeayyyy…
Pose Bersama Sahabat KOPI doc. KOPI |
Sinopsis.
Setelah
resmi beberapa bulan bercerai, rumah kredit bersama Bagas (Vino G.Bastian) dan
Risa (Laudya C.Bella) terancam akan disita bank. Mereka berdua dengan terpaksa harus bersama-sama
mengerjakan sebuah project besar yang
hasilnya bisa menyelamatkan kondisi keuangan mereka berdua. Masalahnya,
pekerjaan mereka berdua menuntut keduanya harus bersama. Dalam proses
pengerjaan project tersebut, muncul kembali benih-benih cinta di antara Bagas
dan Risa. Akhirnya mereka memutuskan untuk rujuk kembali.
Tapi
persoalan menjadi rumit karena Bagas telah menjatuhkan Talak 3 kepada Risa.
Hukum Talak 3 mengharuskan jika pasangan mau rujuk, harus melalui Muhalil,
yaitu seorang laki-laki yang menikahi pihak perempuan kemudian bercerai. Untuk
memuluskan niat mereka, Bagas mencoba mengakali aturan dengan cara mencari
suami kontrak untuk Risa. Dalam proses pencarian suami kontrak untuk Risa,
mereka bertemu dengan berbagai macam karakter yang kocak dan otomatis menemui
berbagai kejadian lucu.
Akhirnya
pilihan jatuh pada Bimo (Reza Rahadian),
teman masa kecil Bagas dan Risa yang dianggap baik dan bertanggung jawab. Dalam
proses merencanakan pernikahan Risa dan Bimo, terungkap kalau Bimo telah
menyimpan rasa cinta kepada Risa sejak lama. Bagaimanakah kelanjutan kisah
cinta Bagas, Risa dan Bimo? Saksikan film Talak 3 di bioskop mulai 4 Februari
2016.
Keren BGT ka Ai... sedih ngga bisa ikut ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDelete