PERNIKAHAN-Jalaluddin Rumi


Pernikahan ini adalah anggur dengan halvah, madu yang larut dalam susu. 
Pernikahan ini adalah dedaunan dan buah pohon kurma.
Pernikahan ini adalah para wanita yang tertawa-tawa selama berhari-hari.
Pernikahan ini, sebuah tanda bagi kita untuk belajar.
Pernikahan ini, keindahan.
Pernikahan ini, bagaikan bulan di langit biru muda.
Pernikahan ini, keheningan ini, sepenuhnya berbaur dengan jiwa.
-Jalaluddin Rumi-


Kutaradja saat kutinggalkan menanam panas di dahi. Lengang dalam riuhnya langkah dan jepretan selfie wanita bergincu. 

Aku tlah membawa sekoper cerita kita. Untuk kutata kembali di sudut kamar, mungkin juga untuk menertawakan hati, ternyata rindu sericuh ini. 

Sepasang kekasih duduk di sebelahku, pewarna kuku tampak memerah pada sepuluh jarinya. Aihh.. pengantin baru. 

Kita tak pernah begitu, karena katamu seumur hidup kita selalu pengantin baru. 
Baiklah, aku tak akan menyangkal itu. 

Tapi kali ini aku hanya "Dara Baroe" yang jauh dari bahumu. Sementara sepasang kekasih di sampingku saling melekat bahu..

Ah.. Pengantin baru.


Kutaradja, Pada Bulan Disambangi Hujan, 2023.

Aida Ahmad.

Komentar

Postingan Populer