3 RAHASIA RELATIONSHIP SUKSES

 

 


 

Pembahasan saya kali ini,  bukan sedang mengajak teman-teman melakukan judging bagi sahabat yang mungkin dalam kondisi single parent, single fighter or jomblo. Karena dalam relasi yang masih bersama-sama pun ternyata banyak dari kita yang merana.

Jika rajin membuka data, kita akan menemukan tingkat perceraian meningkat di seluruh dunia, tingkat KDRT semakin meningkat tajam setiap tahunnya, kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga menjadi semakin tajam (capek banget baca  berita pembunuhan dan penganiayaan dalam RT) artinya bahkan saat kita sedang bersama-sama dalam relationship pun, kita tidak serta merta menjadi sukses dalam hubungan itu sendiri, kenyataannya, banyak yang tetap dan masih dalam kondisi merana, namun memilih bertahan dalam pernikahannya. Alasannya apa? Ya macam-macam ya..

 

Kalau saya minta kamu memilih, skala 1-10 kira-kira berapa point kepuasanmu pada keluarga dan pasangan?

 

Angka 1-6 : arti sangat kecewa

Angka 6-8 : tidak bangga dan biasa saja.

Angka 9-10 : sangat bangga dan ingin berbagi pada yang lain tentang relasinya yang sangat indah dan membahagiakan.

 

Pertanyaannya, emangnya ada yang sampai skala 9-10? Ya adaaa dong.

 

Sahabat sejiwa pernah bercerita, bisa jadi bukan cinta yang berkurang, tapi ekspektasi kitalah yang berubah. Bahwa sebagian besar kekacauan dalam sebuah hubungan karena masalah yang tidak selesai di dalamnya, ada pasangan yang saling menyalahkan bukan saling memaafkan, ada pasangan dan anggota keluarga yang kekurangan senyum, namun kebanyakan tudingan dan curiga, bukan pasangan yang berusaha untuk diam sejenak menahan emosi, namun saling berkompetisi ingin menjadi yang paling benar dan ingin didengarkan.

 

Couple Goals

Pada dasarnya konflik dalam relasi bukan karena uang yang berkurang, bukan karena salah menaruh handuk, bukan karena siapa yang lebih banyak menjaga anak. Namun karena beberapa tema besar; Power and control, Respect and recognition, care and careless. Siapa yang mengontrol dan mendominasi dalam hubungan ini,  seberapa peduli dan saling memahami satu sama lain, seberapa hormat dan mengakui keberadaan pasangan sebagai pribadi yang perlu dihormati dan diakui perannya sebagai pasangan.

 

Tiga tema utama inilah yang sebenarnya sebagai core issue utama yang mendasari pemicu konflik dalam keluarga. Keluarga selayaknya customer premium yang seharusnya mendapat perhatian utama dari anggota keluarga, baru kemudian bagian-bagian lain dari Wheels of Life seseorang menjadi balancing of life.

 

Jika tema utama konflik dipicu dalam tiga hal, maka kunci sukses dalam relationship itu juga terdiri dari  tiga hal.

 


a. Senyuman

Aduhhh, senyum mah dari lahir juga udah belajar senyum kali. Mbak-mbak di alfa juga jago kasih senyum, nah kalau sudah terbiasa senyum, screening lagi deh, peta kan lagi deh, apa senyum yang kita berikan pada keluarga dan pasangan adalah senyuman yang sudah tepat? 

Emang senyum yang tepat itu seperti apa? Senyum yang tulus, lhaaa, tambah bingung deh, apa tandanya seseorang tersenyum dengan tulus? Senyum yang membuat seseorang yang menerimanya tertular rasa bahagia. 

Senyum yang mengembang dari kanan ke kiri selebar dua sentimeter lalu ditahan selama tujuh detik, agar orang di depan kita bisa merasakan energi yang kita berikan. Banyak orang yang hanya tersenyum sesuai SOP.

“Selamat datang selamat berbelanja..”

Senyuman para petugas yang terkesan sangat cepat sesuai SOP pelayanan customer service. Sementara senyum yang diminta dalam relationship dalam keluarga adalah senyum yang lengkungannya mampu membuat semuanya menjadi lurus, masalah apapun menjadi lurus, keliru dan konflik apapun menjadi baik.

So, sudah senyum yang tulus pada orang terkasihmu?

 

b. Silent

Nah, kok ternyata ada silent menjadi kunci ya dalam pernikahan. Yesss.. kadang kita terlalu banyak bicara sehingga lupa diam, kita terlalu banyak berkata-kata, pada akhirnya menyakiti. Kita perlu loh berlatih diam, agar tidak menambah runyam, kapan untuk kembali bicara, ketika momentnya tepat untuk saling menghargai dan mendengarkan satu sama lain.

Berlatih menyadari napas saat kita sedang emosi penting sekali. Jika kamu sedang marah, berlatih sadar untuk tarik napas, hitung hingga lima kali, jika masih marah hitung lagi hingga sepuluh. Simple sih ya, praktiknya sulit? Ya enggak apa-apa.. untuk membangun kebaikan kadang kita butuh berjeda, bukan menghukum dengan diam ya.

Silent isnt empty, its full of answers. Diam itu ga kosong loh, bisa jadi dalam diam banyak solusi dan jawaban yang kita temukan di dalamnya. So, tahan diri.. enggak usah ngotot yaa. 

Latihannya susah kakakkk… bener kok. Saya pun bersama suami berlatih untuk menahan diri, menunggu moment supaya kami tidak saling menyakiti saat terlibat dalam sebuah konflik. Seiring waktu, ternyata latihan itu membuat kami sangat paham satu sama lainnya.

So mulai latihan yaaa.

 

c. Sorry

Kok dalam kunci sukses relationship ada kata “Sorry”? yess, kenyataannya, hubungan yang baik, ketika keduanya saling merasa berperan dan berkontribusi menjadi penyebab situasi yang tidak nyaman. Saling rebutan meminta maaf seringkali membuat situasi hubungan kita menjadi lebih baik.

Tapi kita perlu screening lagi, hal-hal dan dalam kondisi apa sih yang membuat kita sulit untuk meminta maaf dan memberikan maaf. Latihan memaafkan dan memberikan maaf ini memang perlu dilatih. Namun, perlu dipahami bahwa ada kasus-kasus tertentu yang kita dibolehkan untuk tidak memberikan maaf, namun membuat batasan-batasannya.

Latihan memaafkan ini bisa dilakukan dengan empat tahapan ya.

- memaafkan diri sendiri, kenali emosi yang timbul dari situasi itu.

- meminta ampun pada pemilik semesta atas kelakuan yang tidak tepat.

- memberikan maaf kepada pasangan atau anak

-meminta maaf kepada pasangan atau anak. 

Sesederhana itu ya melakukan treatment dalam relasi keluarga dan pasangan, namun secara praktik banyak yang tidak berniat untuk berbenah, pada akhirnya hanya mengedepankan ego masing-masing. Menahan diri untuk berkomunikasi dan sebagian lagi memaksakan keinginan diri pada keluarga dan pasangan.

Sama-sama belajar mengenali diri akan mengajarkan kita untuk mudah mengenali yang lain pula. 

Selamat berbahagia bersama your customer premium yaa.


Love

Aida Ahmad 

 

 

 

 


 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer