TIPS ANTI BAPER ALA AIDA MA


Sumber Google




Banyak orang di era digital ini, mudah terbawa perasaan alias baperan, dikomen sedikit pedas kita jadi patah hati, dimusuhi oleh kompetitor membuat kita panas dan sebagainya.





Sumber Google

Sepanjang perjalanan hidup, saya menemukan banyak sekali formula. Mulai dari menghadapi masa tumbuh kembang anak,  berbeda pendapat dengan pasangan, teman yang baperan, customer yang cerewet, klien yang sok sibuk, keluarga jauh yang suka merongrong, hingga lingkungan sosial media yang kerap kali di luar ekspetasi kita.

Bagi saya, siapapun yang masuk ke dalam hidup kita harus dibagi pada bilik-biliknya. Tidak semuanya akan berada dalam skala prioritas, sama halnya dengan pekerjaan, hobbi hingga kumpul-kumpul yang katanya "silaturrahmi" tidak semuanya bisa saya masukkan ke dalam prioritas, karena waktu dan kesempatan saya sangat terbatas.

Setidaknya saya membagi orang-orang dalam hidup saya menjadi 3 (tiga) bagian.

A1.
Bagi saya orang-orang berada di lingkaran A1 adalah orang-orang yang menjadi titik utama dalam hidup seseorang, orangtua yang sudah melahirkan, membesarkan, menyekolahkan dan mendoakan hingga kita anak-anaknya menjadi seperti hari ini. Merekalah orang-orang yang menjadi prioritas utama, termasuk mendengarkan dan menuruti kata-katanya, nasihat-nasihat, diskusi-diskusi ide dan pendapat. Meski memang tidak semua orangtua bisa diajak berdiskusi, memberikan pendapat dan sejenisnya, namun tetap saja karena ayah dan ibu lah kita lahir dan mendapat  berkah dari pemilik hidup. Jadi setidaknya, jika tidak bisa berbagi pendapat dengan mereka, jangan menyakiti hati mereka.

Orang-orang di A1 bagi saya juga termasuk pasangan, teman berbagi ide gagasan, menjaga loyalitas dan kebutuhan satu sama lainnya, sebagai bukti bahwa kita siap untuk memiliki pasangan. Selanjutnya ada anak-anak yang terlahir dari rahim, mereka juga menjadi skala prioritas dan perlu diperhatikan kebutuhannya, perasaannya, pendapatnya sebagai seorang anak.

Orang-orang yang berada di lingkaran A1 adalah orang-orang yang pantas untuk kita pertimbangkan pendapatnya, diskusi bersama mereka dan meminta banyak doa dari mereka. karena kontribusi mereka sangat besar dalam hidup kita.

A2
Orang-orang A2 sedikit lebih di bawah posisi A1. Di sini bisa jadi guru, sahabat setia, coach, orang-orang yang memiliki kontribusi dalam jenjang karier, perubahan karakter, pembimbing kejiwaan, spiritual dan sebagainya. Orang-orang ini masih menjadi orang yang perlu didengarkan pendapatnya meski tidak sepenuhnya harus diikuti, namun prioritas mereka karena memiliki kontribusi dalam hidup kita.

A3
Orang-orang di lingkaran A3 adalah orang yang sama sekali tidak punya kontribusi apapun dalam hidup kita. Namun jumlahnya sangat besar, biasanya jauh lebih cerewet dan sok tahu dibanding orang-orang yang berada di lingkaran A1 dan A2. Mereka seperti detektif, seakan-akan selalu mencari kesalahan kita, namun juga ada yang diam-diam mengagumi kita.

Orang-orang yang berada di lingkaran A3, bukanlah orang-orang yang harus didengarkan segala bentuk komentarnya, apalagi jika mereka hanya mengenali kita pada sebatas dunia sosial media. Jadi, jangan habiskan waktu untuk menerima cemoohan, kalimat sinis atau pujian yang berlebihan dari lingkaran A3. Cukup hanya untuk diketahui dan tidak perlu diambil hati. 

Daripada menghabiskan waktu untuk orang-orang yang tidak punya andil apapun dalam hidup kita, lebih baik kita fokus membahagiakan orang-orang yang berada di A1 dan A2, karena keberhasilan kita ada doa dari mereka, karena pendidikan karakter dari mereka telah menghantarkan kita hingga di gerbang kebanggaan bagi mereka.

Nah itu tadi, tips dari saya, semoga bisa memberikan pencerahan ya.


Wassalamualaikum Wr. Wb

Aida Maslamah Ahmad


Komentar

Postingan Populer