BRACELET OF HOPE, JEMBATAN CINTA UNTUK SURVIVOR KANKER



Warga KOPI bersama Tatjana (pemeran Mia-I'm HOPE)

              Jakarta, Selasa 19 Januari 2016, saya bersama warga Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI) diundang hadir dalam acara Journey of Hope di bangsal anak penderita Kanker di RS Dharmais. Kegiatan ini diinisiasi oleh Alkimia Production, sebuah PH yang digawangi oleh Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah-Joesoef selaku tim produser dari film “I’am HOPE” yang akan segera rilis pada tanggal 18 Februari mendatang.

          Sebagai seorang KOPIer kegiatan sosial ini bukan hal yang pertama saya ikuti, jauh sebelumnya saya juga bekerjasama dengan teman-teman dari Green Indonesia Foundation (GIF) mendukung anak-anak jalanan dalam hal pendidikan lewat Sekolah Bersama. Namun, untuk hadir langsung bersama anak-anak penderita Kanker, ini merupakan hal pertama kali bagi saya.

            Kembali pada kegiatan sosial dari Alkimia Production. Dalam kegiatan ini salah satu aktor film I’m HOPE Tatjana Saphira menyerahkan bantuan sebagai tanda kekuatan harapan yang hendak diberikan. Tatjana dengan raut wajahnya yang sumringah mengucapkan sangat bersyukur syuting film I’m HOPE berjalan lancar, salah satu bentuk syukurnya lewat penyerahan bantuan ini sebagai bagian dari Journey of Hope karena ide dari film ini sendiri memang berawal dari gerakan sosial Bracelet of Hope, begitu penjelasan Tatjana sesaat sebelum acara dimulai.

Team film I'm HOPE bersama adit-adik penderita Kanker


Tatjana saat berbagi cerita dengan anak-anak penderita kanker
                  Sepanjang acara berlangsung, saya berulang kali terdiam sangat lama, meski di depan sana ada aksi badut dengan hadiah dan tawa candanya, namun saya memilih menatap satu demi satu anak-anak penderita Kanker di depan saya, dengan selang infusnya dan masker di wajah. Tatapan mereka antusias melihat aksi badut, namun berbeda dengan saya yang memilih berdiskusi dengan hati saya, bagaimana perasaan Ibunya, keluarganya dan bahkan perasaan anak penderita Kanker ini sendiri. Terlalu kecil, ya terlalu kecil. Namun dari umur yang begitu belia mereka sudah belajar makna hidup, kesabaran sekaligus semangat, untuk segera sembuh dan menjalani hari-hari lagi seperti anak-anak yang lain.          

             Dari acara ini, saya jadi mengetahui pula, bahwa Film I’m Hope ini merupakan perpanjangan tangan dari gerakan sosial untuk penderita Kanker, sehingga sebagian keuntungan dari film dan kegiatan penjualan Bracelet of Hope ini diperuntukan untuk Yayasan Kanker Indonesia dengan tujuan akhir adalah membuat rumah singgah “House of Hope” bagian ini sangat menyentuh hati saya. Film I'am Hope dan Bracelet of Hope benar-benar sangat peduli pada penderita kanker.

               Belum juga acara berakhir, saya memilih keluar dari tempat acara, beberapa orang anak-anak yang lainnya kembali berdatangan, dada saya semakin sesak, aroma obat di antara tawa dan senyuman. selang infus yang bergantungan dan rasa sakit, lelah tampak di wajah anak-anak. ingatan saya hanya satu, bagaimana setiap hari mereka memompa semangat untuk segera sembuh, meyakinkan hati bahwa ini bagian dari simulasi bahagia jika diketahui hikmahnya. Saya melangkah keluar menemui sahabat KOPI lainnya yang sudah berada di ruang tunggu tamu, menunggu Aryo Wahab berbagi cerita tentang film I'am Hope.

I'am Hope dan Aryo Wahab

            Sahabat KOPI juga sempat berdiskusi dengan Aryo Wahab yang memerankan tokoh Rama Setia, seorang warrior-produser teater, Rama yang menguatkan dan meyakinkan Mia (Tatjana) untuk bisa tetap berkarya meski sudah menderita kanker.

Aryo Wahab saat berdiskusi dengan KOPI

            Bagi Aryo memerankan tokoh Rama, sebagai Warrior bagi survivor penderita kanker merupakan sebuah kebahagiaan, Aryo berharap bahwa inspirasi harapan yang menjadi inti cerita film akan dapat menjaring lebih banyak lagi kekuatan harapan dari masyarakat bagi saudara-saudari kita yang membutuhkan dukungan, pendampingan dan tentu saja harapan di tengah perjuangan mereka masing-masing.

            Bagi Tatjana sendiri memerankan tokoh Mia yang menderita Kanker membuat ia semakin peduli dengan saudara lainnya yang menderita Kanker. Baginya memerankan Tokoh Mia memiliki tantangan tersendiri, karena film ini mengangkat hal-hal yang serius dan sosial dan membutuhkan penjiwaan dan pemahaman karakter yang sangat dalam.

            Sebagai seorang KOPIers saya sangat mendukung kegiatan sosial seperti ini, apalagi dihadirkan dalam bentuk sebuah karya visual, menghadirkan kebahagiaan bagi sesame. Seperti kata Aryo di bagian akhir diskusi kami siang itu, Kebahagiaan, satu-satunya cara untuk menjalani hidup. Maka berbagilah bahagia.

Penyematan gelang Harapan pada kak Rey salah satu warga KOPI

                  Bagian akhir, serah terima gelang harapan dari Wulan Guritno kepada KOPI diwakilkan oleh kak Rey, kak Rey ini salah satu survivor, ia pernah menderita Kanker dan saat ini menjadi pegiat sosial Kanker untuk teman-teman penderita Kanker lainnya di Indonesia.
        
                Jika dikatakan film I'm HOPE adalah Film Sosial dan memiliki misi yang sangat mulia, saya sangat setuju.  jadi, saya bisa pastikan untuk menonton film ini yang akan tayang di semua Bioskop di Indonesia, Kamis, 18 Februari 2016 mendatang. Tularkan semangat dan harapan.


           


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer