Safarnama mungkin bukan sekedar obsesi dan fantasi. Marco Polo juga bertualang karena tempat yg disebut "Jauh" entah di mana titik terjauh itu, bahkan kala sakit berat menyerangnya, ia memilih "tempat yg jauh" mengasingkan diri, merehatkan tubuh.
|
Berada di Goa Sipahang |
|
Cars area (Stalactite) |
Hanya 10% mungkin jiwa (yang katanya) Avonturier itu menyelinapi saya. Setelah lebih seminggu memandang langit kamar yg muram, atau dinding-dinding rumah sakit yang pucat, saya putuskan mencari "obat" pada sisi yang lain.
|
Awesome! |
Bukan mencari samudera awan atau bibir pantai yang amboi. Tapi saya memilih "Perut Bumi" ya...pada perut bumi. Untuk apa? Sepertinya perlu berdiskusi dengan penghuni perut bumi, tanpa kata dan suara, bagaimana mereka meracik kapur dengan air, lalu mengukirnya menjadi Stalaktit, Stalakmit, Columnar dan Guardam.
|
Di antara Stalactite yang mirip lempengan |
Ternyata, selain berdiskusi, saya menemukan hal yg lain. Semakin dalam, semakin gelap, semakin menipis udara, semakin paham, segera letakkan sombong, sedikit saja oksigen ini berkurang, makhluk hidup... Bukan siapa-siapa.
|
Guardam |
|
Stalactite |
NB.
Goa Gudawang terletak di Kabupaten Bogor, ada 12 goa di sini, namun yang dibuka untuk umum hanya 3 goa saja, Sipahang, Simenteng dan Simasigit. Di antara ketiganya Goa Sipahang terpanjang sekitar 700 meter dan banyak digunakan untuk penelitian bagaimana pembentukan Gua kapur dengan fenomena Stalaktit dan Stalakmit.
Comments
Post a Comment