CERMIN

dari sini





Aku menatapmu seperti menemukan cermin jiwaku. 
Aku memungutmu seperti Afrodit yg menyayangi Eros.

Kamu pemetik luka yg sama denganku.
Jiwa-jiwa yg sakit berkelindan menyemayami separuh hati yang tak berani atau memang tak perlu berdamai saja. Kurasa konteksnya sama saja, karena kalimatnya tetap "Tidak berdamai"

Kamu, Aku...
Kita hanya manusia yang "sakit"
Tak berani atau merasa tak perlu keluar dari kesakitan itu sendiri.

Kamu, Aku...
Kita berpusar pada luka yg melebam
Bahkan dengan cermin sendiri kita mampu membenci. 
Apalah lagi pada tatapan harap yg terasa basi dan dingin  itu.

Aku...Kamu...
Tak ubahnya jika disusun dari  kata Kamu dan Aku..
Ah..lagi-lagi kupikir sama saja.
Meski memiliki bayangan yg sama.
Namun kita hanya memiliki satu gambaran kata.

 "SAKIT".


Akhir Ramadhan, 2014

Aida.M.A

Komentar

  1. Keren banget .. kunjugan rutin ..
    salam kenal
    follow blog saya ya
    http://infoejaman.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer