Behind The Scene "Ya ALLAH, Beri Aku Kekuatan"
Me and My New Book |
Ya Allah, Beri Aku Kekuatan |
Percaya tidak? bahwa dalam buku ini saya berperan sebagai
seorang PELACUR atau kata lain Pelayan Curhat (heheheh..) yang dipleseti oleh
teman-teman di dunia maya.
Berawal dari
kegemaran saya sebagai pendengar, entah mengapa saya punya hobi sebagai orang
yang mendengarkan orang lain, terutama mendengarkan kisah-kisah yang tak biasa
(baca; cerita sedih) dari beberapa orang sahabat, baik itu yang berada di
lingkungan saya atau sahabat di dunia maya.
Bagi
teman-teman yang sering dijadikan tempat curhat, pasti tahu bagaimana rasanya
menjadi tong sampah bagi orang lain, kadang-kadang saya sendiri sampai tidak
bisa tidur karena teringat curhatan seorang teman, malah saking menghayatinya
saya ikut nangis, bisa juga ikutan marah. Namun dari sekian banyak curhatan itu
saya banyak menjadi pendengar yang baik, mencoba berempati dan mencari sisi
pemikiran dan pandangan dari sudut orang yang tidak mengalami masalah tersebut.
Bagi yang
aktif di infobunda.com, scribd.com, ngerumpi.com dan blog pertama saya www.warnawarnisisihati.blogspot.com
(non aktif), mungkin pernah membaca sebagian curhatan sahabat-sahabat saya di
situ. Beberapa cerita itu sengaja saya simpan di computer sebagian saya publish
hanya dengan satu tujuan agar dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Terkadang seseorang tidak bisa menceritakan apa yang ia alami, namun dengan
membaca sebuah kisah yang sama, bisa jadi menemukan solusi yang serupa.
Tidak mudah
saya menyelesaikan naskah ini, apalagi saya terbiasa dengan dunia remaja,
sebagai pendengar setia anak-anak remaja labil, saya agak mengalami kesulitan
jika diminta menulis dengan genre motivasi bergaya dewasa. Syukurnya setelah
mendapat masukan revisi dari Mba Leyla Hana, saya harus memberikan solusi dalam
pandangan islam, revisi yang cukup menantang, apalagi saya harus memasukkan
ayat, hadist dan kalimat motivasi dalam buku ini.
Sebulan saya
akrab sekali dengan Qur’an dan Tafsirnya untuk mencari solusi dari wahyu Ilahi
ini, belum lagi saya harus membaca buku-buku tulisannya Quraisy Shihab,
Jalaluddin Rakhmat, ‘Aidh Al-Qarny, Ahmad bahjat, Hasan Samsyi Basha dan beberapa
buku motivasi islami lainnya yang tak luput dari lahapan saya, juga saya
gunakan sebagai bahan baku untuk buku ini.
Hasilnya,
naskah Ya Allah Beri Aku Kekuatan
ini pun diterima oleh Quanta, Elex Media. Bagi yang akrab dengan penerbit Elex
Media mungkin akan berpikir penerbit ini mengeluarkan buku-buku sejenis komik,
namun untuk Quanta, lini ini merupakan imprint dari Elex Media, GPU yang khusus
mengeluarkan buku-buku nonfiksi Islami.
Ada
keistimewaan dan kebahagiaan buat saya atas lahirnya buku ini.
Pertama, buku ini berjenis motivasi
islami. Dalam ilmu psikologi ada istilah Long
Term Induction. Pernah melihat bagaimana kehidupan penyanyi mellow dengan
lirik yang menyedihkan lalu lirik itu sangat dihayati dan berefek dalam
kehidupan pribadinya sendiri? Kira-kira seperti itulah pemikiran negative dan
positif mampu menginduksi sub concius manusia.
Long term induction yang saya harapkan
di sini adalah dari sisi positif, sebagai penulisnya tentu saya ingat benar apa
isi buku saya, apa saja yang saya tulis dalam buku saya. Ini semacam lecutan,
pengingat untuk diri saya sendiri, motivasi yang ada dalam buku ini,
menyerahkan hasil akhir kepada Yang Maha Pemberi Hidup menjadi semacam Long term Induction positif bagi saya.
Kedua, buku ini diendors oleh dua orang
penulis hebat. Mba Ifa Avianty,
novelis, penulis nonfiksi Islami dan buku anak ini menjadi salah satu
endors di buku ini. Sebuah kebahagiaan tersendiri buat saya di tengah-tengah
kesibukan beliau dengan jadwal deadline yang padat, mba Ifa masih menyempatkan
diri untuk membaca dan menuliskan endors untuk buku ini.
Endorser
yang kedua, Mba Risma El Jundy, meski terhitung penulis baru, mba Risma ini
sangat lihai dalam hal marketing. Beruntung Mba Ima bersedia memberikan endors
di buku saya ini, apalagi beliau juga sangat rajin mempromosikan buku-buku
sahabat penulis lainnya. Hal yang paling berkesan bagi saya ketika mendengar
pendapat mba Ima yang sangat menghayati semua isi buku ini. Subhanallah…”Ga terasa, air mata saya mengalir”
ucapnya pada saya via BBM J.
Pada
akhirnya, saya mempersembahkan karya saya ini kepada pembaca semuanya, semoga
kalimat motivasi di sini benar-benar memberikan manfaat bagi kita semua, Amin
Ya Rabb.
*****
Jakarta, 21 September 2012.
Pukul 10.20 WIB
Aida MA
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteheheh...siap buka klinik curhat heuheuheu
DeleteAssalamu alaikum. Mba. Boleh gak wawancara sama mbaa untuk penelitian skripsi sy. Kebetulan nih sy lgi nyusun skripsi berkaitan dengan penulis. Mohon dibantu yah.
ReplyDeletebole mba nur...tapi agak malam ya...saya ada kelas pagi :)
DeleteMba,daftar pertanyaan wawancara untuk skripsi saya sudah saya kirim di emailnya mba. Tlong yah dibaantu.. Terima kasih sebelumnya
ReplyDelete