Pengakuan Seorang Lelaki




Suatu sore di sebuah kedai pizza, terjadilah sebuah obrolan tidak jelas antara saya dan seorang sahabat lama saya. Sahabat saya ini seorang lelaki sebut saja namanya Andhika (bukan nama sebenarnya).
Semenjak awal saya bersahabat dengannya, andhika terkenal dengan religiusnya. Beberapa hal yang berhubungan dengan fiqh islam sering kali saya dan teman-teman mengandalkannya.
Setelah hampir 5 tahun saya tak berjumpa Andhika, saya merasa ada yang berbeda dari sahabat saya satu ini. Sikapnya sekarang jauh lebih terbuka, berbicara blak-blakan bahkan soal seks :D, pokoknya dia beda banget dengan yang saya kenal sebelumnya.
Saya                      : kamu nikah ama sapa seh?? Kok aku ga dikabari
Andhika               : kamunya juga ngilang kemana, aku ama istriku pacaran 3 tahun trus baru nikah.
Saya                      : what???kamu pacaran??? (mulut saya menganga, kaget bukan kepalang)
Andhika               : iya, pingin nyobain gimana pacaran (tertawa lepas)
Saya                      : Tapi istrimu benar-benar pilihan hati kan???
Andhika               : ehmmmm (berhenti sejenak), ah laki-laki selalu ingin mendapatkan wanita yang sulit                                                 ditaklukkannya.
Saya                      : maksudmu dia sulit ditaklukkan gitu??? (kening saya mengkerut)
Andhika               : why men want sex and women need love, kamu pernah baca kan???
Saya                      : so?? (saya masih belom nyambung :D)
Andhika               : aku menikahinya karena kami sudah terlanjur intim, tanpa cinta!!!!
Saya                      : hah???? Terlanjur intim trus Menikah tanpa cinta???hari gini????
Andhika               : ada wanita yang aku taksir, tapi tak pernah berhasil dapetin perhatiannya,    akhirnya  aku harus realistis dengan istriku sekarang, kasian juga secara udah     “deket” banget . (tersenyum nakal)
Saya                      : trus, sekarang uda cinta donk
Andhika               : setelah anak kami lahir, aku baru mulai mencoba mencintainya.
Saya                      ; mencoba??berhasil?? tapi syukur kalo kamu setia pada istrimu.
Andhika               : setia itu impossible aie,…aku lebih prefer dengan responsibility. Namanya lelaki                                           sifatnya selalu menabur benih, isi boleh donk kemana-mana, tapi botol harus pulang ke                                              rumah (tertawa ngakak)
Saya                      : parah,..parah,…nakalmu terlambat An!!!

Ah, laki-laki seperti Andhika,….ingin sekali saya menanyakan apakah setia itu begitu sulit??? Saya tahu saya tak berhak menilai seseorang buruk atau baik, pertanyaan sebuah kesetiaan juga akan sama berlakunya bagi wanita. Karena dimata Tuhan wanita pria  adalah equal.
Saya memandangi foto wanita yang dipanggilnya istri. Menurut saya wanita itu tergolong cantik. Tak habis fikir saya apa yang difikirkan andhika, menikah tanpa cinta dan menganggap bahwa setia sesuatu hal yang tak mungkin. Terlepas jika andhika bercanda sekalipun, bagi saya pernyataannya sama sekali tak bisa saya terima. Dan jika mungkin, ingin sekali saya jambak rambut andhika saat itu juga…. :D






Komentar

Postingan Populer